Tribratanewspoldajateng.com, Sukoharjo – Ratusan Mahasiswa yang tergabung dalam aliansi se-solo raya melakukan aksi damai dengan unjuk rasa di Bundaran tugu Kartasura, Sukoharjo, Kamis (23/03/2017). Aksi unjuk rasa itu dilakukan untuk menolak keberadaan pabrik semen yang ada di Kendeng, Rembang, Jawa Tengah.
Mereka menyampaikan beberapa tuntutan kepada pemerintah dan presiden yang diantaranya, menuntut Presiden Rebublik Indonesia Joko Widodo supaya menindak tegas Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, yang telah menggeluarkan izin Nomor 660/1/6 tahun 2017 tentang penambangan kembali bahan baku semen di Kendeng.
“Ada tiga tuntutan yang kita bawa, yang pertama adalah menuntut Jokowi supaya menindak tegas Ganjar Pranowo yang telah mengeluarkan izin tambang, yang kedua menolak tegas aktifitas pertambangan semen di kendeng sedangkan yang terakhir meminta pemerintah untuk merehabilitasi korban korban akibat pembangunan semen di perbukitan kendeng,” ucap koordinator lapangan Rizky Almalik dari UNS.
Aksi yang berlangsung kurang lebih 2 itu sempat memanas dengan diwarnai aksi dorong oleh para mahasiswa dan Polisi yang melakukan pengawalan. Aksi saling dorong terjadi lantaran mahasiswa memaksa untuk merangsek kejalan dengan membuat lingkaran besar.
Kendati demikian unjuk rasa yang diwarnai dengan beberapa aksi teatrikal dan sholat ghaib itu dapat berakhir dengan tertib dan aman.
“Tadi memang sempat terjadi aksi dorong yang sempat memicu kericuhan, namun kita tetap mengedepankan tindakan preventif dengan melakukan koordinasi bersama koordinator,” ucap Kapolsek Kartasura AKP Demianus Palulungan yang mewakili kapolres Sukoharjo AKBP Ruminio Ardano S.IK.
Lebih lanjut, selain melakukan koordinasi bersama koordinator aksi. Kita juga meminta untuk mahasiswa yang melakukan unjuk rasa segera membubarkan diri dikarenakan kemacetan arus semakin panjang.
“Meski stuasi sempat memanas, namun aksi unjuk rasa dapat berjalan dengan tertib, dan para mahasiswa berkenan untuk membubarkan diri,” tambah AKP Demianus Palulungan.