Tribratanewspoldajateng.com, Salatiga, Umat Hindu dan Budha kota Salatiga berkomitmen untuk mengawal kebhinekaan dalam bernegara, untuk tetap berada dalam naungan Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika. Untuk mewujudkan hal tersebut, satu konsep yang tidak boleh ditawar lagi yaitu toleransi kepada sesama pemeluk agama. Membiarkan orang lain berpendapat lain, melakukan hal yang tidak sependapat dengan kita tanpa kita ganggu atau intimidasi.
Saling menghargai dan menghormati satu sama lain dalam beragam suasana berbeda yang dihadapi oleh seseorang atau kelompok. Itu semuanya merupakan perwujudan nyata dari toleransi di masyarakat yang akan menggiring kita kearah perdamaian dan kerukunan.
Dalam ajaran Hindu, ada tujuh landasan untuk memelihara toleransi dan kerukunan, diantaranya : pertama, paham kebhinekaan budaya, suku, ras, agama yang ada, merupakan satu ikatan yang tidak terpisahkan, yaitu budaya Indonesia, milik kita bersama. Kedua, kebijaksanaan filsafat yang menyadarkan kita, bahwa kita berasal dari sumber yang sama yaitu Tuhan Yang Maha Esa. Ketiga, keyakinan tentang hukun karma phala atau hukum sebab akibat, yang lebih menyadarkan kita untuk selalu berbuat yang baik. Keempat, etika sosial sebagai bangsa timur yang menjunjung tinggi kesopanan dan menghargai orang lain. Kelima, hidup tanpa kekerasan, baik dilingkungan keluarga sampai pada masyarakat luas. Keenam, mengedepankan kepentingan umum diatas kepentingan pribadi. Dan ketujuh, bertindak etis dalam pergaulan dengan berpikir yang baik, berkata yang baik dan berbuat yang baik.
Hal itu disampaikan oleh Kasubbag Humas Polres Salatiga AKP I Nyoman Suasma, sebagai salah satu pembicara dalam acara silaturahmi pemerintah kota Salatiga dan tokoh agama Hiindu dan Budha di aula Kalitaman gedung Setda Kota Salatiga, Rabu ( 22/3/2017 ) siang.
Acara yang dikemas dengan tema ” Melalui silaturahmi dengan tokoh Agama Hindu dan Budha, kita tingkatkan harmoni dalam kebersamaan “.
Tampak hadir dalam acara tersebut, Pj. Walikota Salatiga yang diwakili oleh Kabag Kesra, Kesbangpol, dan pejabat utama dilingkungan pemkot Salatiga, Pandita Hindu, dan sekitar 50 orang tokoh agama Hindu dan Budha.
Tampak Kasubbag Humas Polres Salatiga yang mengenakan seragam putih, seperti tokoh agama pada umumnya.