Tribratanewspoldajateng.com, Pekalongan Kota – Program bedah rumah tak layak huni bagi warga kurang mampu yang dilakukan oleh Polres Pekalongan Kota merupakan kegiatan sosial yang rutin dilakukan untuk membantu meringankan beban keluarga tersebut dan agar bisa mendekatkan hubungan Polri dengan masyarakat.
Setelah selesai dilakukan renovasi, Polres Pekalongan Kota menggelar tasyakuran dan penyerahan kunci secara simbolis atas terselesaikannya bedah rumah yang diberikan langsung oleh Kapolres Pekalongan Kota.
Namun ada yang berbeda dengan tasyakuran bedah rumah milik Sastro Winoto warga Rt 04 Rw 09 Kelurahan Kandang Panjang Kecamatan Pekalongan Utara yang diadakan di atas air.
Ditengah-tengah segala keterbatasan itu, Kapolres Pekalongan Kota AKBP Enriko Sugiharto Silalahi membuka acara tasyakuran yang dilakukan diatas air karena di lokasi tersebut memang daerah langganan banjir pasang air laut (rob) yang juga dihadiri oleh Kapolsek Pekalongan Utara Kompol IK Lanus, Lurah Kandang Panjang, Bhabinkamtibmas Polsek Pekalongan Utara, Bhabinsa Kelurahan Kandang Panjang, serta Bhayangkari Polsek Pekalongan Utara.
Kapolres Pekalongan Kota menuturkan, Kehadiran polisi di sini adalah untuk membantu. Kita juga bersama aparat kelurahan setempat, warga masyarakat, serta BKM untuk merehab rumah warga tak mampu. Ini salah satu bentuk kemitraan dengan masyarakat.
“Dengan begini, harapannya Polri menjadi lebih dekat dengan masyarakat, masyarakatpun merasa dekat dengan Polri. Sehingga masyarakat bisa membantu tugas-tugas polisi dalam menjaga keamanan dan kenyamanan lingkungannya,” tambahnya.
Pihaknya berharap, apa yang telah dilakukan itu bisa memberi banyak manfaat untuk masyarakat. Kapolres juga menuturkan tak menutup kemungkinan program bedah rumah semacam itu akan rutin dilakukan. “Kita kerahkan Bhabinkamtibmas untuk mendata. Tetapi tentunya kita harapkan Bhabinkamtibmas maupun Polsek setempat menggandeng sejumlah mitra untuk ikut membantu. Sebab, dari segi pendanaan kita tidak ada. Dan kita harapkan, bantuan tersebut bukan berupa uang, tetapi material, tenaga, dan sebagainya,” imbuhnya.
Ditambahkan, kegiatan tersebut merupakan bentuk Polmas (Polisi masyarakat) yang diperluas. Terutama dalam hal sosial dan kemanusiaan. “Kita memang tidak ada dana, tetapi kita punya niat baik dan tenaga,” imbuhnya.
[Humas Polres Pekalongan kota]