Tribratanewspoldajateng.com – Wonogiri, Dua hari berturut-turut peristiwa gantung diri di kandang ternak terjadi di Kabupaten Wonogiri. Setelah pada Sabtu (04/03/2017) pagi kemarin, Surip warga Desa Gambirmanis, Kecamatan Pracimantoro ditemukan tewas tergantung. Hanya berselang sehari, tepatnya pada Minggu (05/04/2017) pagi tadi, hal yang sama juga dilakukan oleh Siswo Sumarno (67) warga Dusun Padangan, Desa Banyakprodo, Kecamatan Tirtomoyo. Hampir mirip seperti yang sebelumnya, Siswo pun ditemukan tewas tergantung di kandang ternak miliknya.
Kapolres Wonogiri, AKBP Ronald Reflie Rumondor, melalui Kasat Reskrim Polres Wonogiri, AKP M Kariri mengatakan, kejadian tersebut pertama kali diketahui sekitar pukul 05.00 WIB. Bermula saat anak korban, Samidi (35) hendak mengajak ayahnya pergi ke Masjid untuk menjalankan ibadah sholat subuh. Namun saat dicari di dalam kamar, korban sudah tidak ada.
Melihat ayahnya yang tak ada di kamar, Samidi yang tak merasa curiga langsung menuju Masjid lantaran mengira orang tuanya sudah berada di sana. Namun sesampainya di Masjid, dia tidak menemukan Siswo.
Lantaran tak biasanya sang ayah tidak berada di Masjid pada saat subuh membuat Samidi curiga. Merasa ada yang tidak beres, ia lantas kembali ke rumah dan mencari Siswo. Batapa kagetnya saat sampai di kandang ternak, dia menemukan ayahnya sudah dalam posisi tergantung.
“Saksi lantas berteriak-teriak meminta pertolongan warga,” ujar Karir, Minggu siang.
Warga yang langsung berdatangan mendengar teriakan Samidi lalu melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Tirtomoyo. Anggota pun langsung dikerahkan ke lokasi guna melakukan proses identifikasi dan pemeriksaan medis.
Ditambahkannya, korban ditemukan tergantung dengan senar sepanjang 1 meter. Posisi lidahnya tergigit dan keluar tinja dari dubur.
“Korban diduga murni bunuh diri, sebab setelah dilakukan pemeriksaan tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan,” pungkas dia.//(iwan tribratanews)