Tribratanewspoldajateng.com, Kota Semarang – Ribuan warga yang dilengkapi atribut ikat kepala merah putih turut memeriahkan Semarak Cap Go Meh 2017 dengan tema Pelangi Budaya Merajut Nusantara yang dilaksanakan di halaman Balaikota Semarang pada Minggu, (19/2). Apel pengamanan dipimpin langsung oleh Kabag Ops Polrestabes Semarang, AKBP Wawan Kurniawan, SH., SIK., M.Si dengan pasukan pengamanan yang terdiri dari 1 ton Den Pom Polrestabes Semarang, 1 ton Brimob Polda Jateng, 3 ton Dalmas Polda Jateng, 1 ton gabungan Obvit Polrestabes dan Sat Binmas serta Piket Fungsi Polsek Semarang Tengah.
Dalam perayaan Cap Go Meh tersebut, berhasil memecahkan rekor Museum Dunia Indonesia (MURI) dengan kategori sajian lontong Cap Go Meh dengan jumlah 11.760 porsi. Pemecahan rekor tersebut terekam dalam Museum Rekor Indonesia (MURI) nomor 7826/ntpmuri/2017. Pemecahan MURI diberikan kepada Walikota Semarang, Hendrar Prihadi dan Ketua Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI), Dewi Susilo Budiharjo.
Namun menanggapi adanya penolakan pelaksanaan acara lontong Cap Go Meh yang dilakukan sekelompok ormas Semarang yang semula akan digelar di Convention Hall Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT), sehingga dipindah ke Balaikota Semarang, Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Abioso Seno Aji SIK menyayangkan. Kapolrestabes Semarang berharap, seluruh masyarakat bisa menghormati secara bersama untuk menciptakan suasana yang kondusif dan yang menolak untuk datang dan melihat langsung bahwa perbedaan justru menjadikan semuanya kuat.
“Jadi kegiatan ini dilindungi Undang-Undang. Pada dasarnya perbedaan justru menjadi kuat. Maka dari itu, secara pribadi saya memberikan support pada acara ini. Dengan begitu agar menjadi budaya warga Indonesia dan dapat dilestarikan,” jelas Kapolrestabes Semarang.
[Humas Polrestabes Semarang]