Tribratanewspoldajateng.com, Kota Semarang – Petugas Satuan Pembinaan Masyarakat (Sat Binmas) Polrestabes Semarang memanggil orang tua dan kepala sekolah terkait kasus pengamanan siswa yang diduga hendak menyerang warga di Gunung Brintik, Randusari, Semarang Selatan pada Minggu, (12/2) dini hari.
Sebelumnya, Tim Elang Polrestabes Semarang mengamankan siswa SD berinisial DS (12) warga Semarang Tengah dan 16 rekannya yang masih remaja. “Semua orang tua dan kepala sekolah dari belasan pelajar itu kami panggil,” ungkap Kasat Binmas Polrestabes Semarang, AKBP Andhika Bayu Adhittama, SIK, MH., pada Senin (13/2). Pemanggilan tersebut dilakukan sebagai informasi terkait rencana penyerangan yang diduga berlatar belakang dendam. “Selain itu, pemanggilan tersebut digunakan untuk saling berkomunikasi dan memberikan pengarahan kepada orang tua dan pihak sekolah terkait sistem pengawasan terhadap anak-anak itu,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, AKBP Andhika Bayu Adhittama, SIK, MH. mengimbau kepada para orang tua untuk fokus dalam mengawasi atau memantau kegiatan anaknya di luar jam sekolah. “Pengawasan ekstra harus dilakukan oleh orang tua mereka supaya tindakan yang buruk dan melanggar hukum tidak dilakukan. Beruntung penyerangan tersebut diketahui dan dapat digagalkan. Kalau tidak, hal yang tidak diinginkan bisa saja terjadi,” jelasnya.
Kasus tersebut bermula saat Tim Elang Polrestabes Semarang yang dipimpin oleh Ipda Muklisin yang sedang berpatroli mendapat informasi terkait penyerangan tersebut. Pihaknya lalu mengamankan 17 pelajar yang sedang mengatur strategi penyerangan sambil meneggak minuman keras di kawasan Pasar Bulu. Petugas berhasil menyita barang bukti potongan besi dan sabuk yang dilengkapi gir sepeda motor. Dari hasil pemeriksaan, mereka mengaku alat tersebut digunakan untuk menyerang warga Gunung Brintik, Randusari, Semarang Selatan yang pernah mengeroyok salah satu dari mereka.
[Humas Polrestabes Semarang]
