Kapolrestabes Semarang Pimpin Apel Besar Pelajar SMP dan SMA sederajat Se Ex Wiltabes Semarang

Tribratanewspoldajateng.com, Kota Semarang – Radikalisme dan intoleransi jadi ancaman utama yang akan menyebabkan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) terpecah belah. Penegasan tersebut disampaikan Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Abioso Seno Aji SIK ketika menjadi pimpinan Apel Besar Pelajar SMP dan SMA sederajat se Ex Wiltabes Semarang dalam rangka mewujudkan pelajar sebagai pelopor tertib hukum dan tertib berlalu lintas untuk memerangi narkoba, kenakalan remaja, dan radikalisme guna menciptakan situasi kamtibmas yang kondusif di halaman apel Polres Semarang pada Kamis (9/2) pagi.
Disamping dua ancaman tadi, Kapolrestabes Semarang juga menyebutkan ada beberapa ancaman lagi yang bisa saja menyasar ke pelajar. Diantaranya tindak pidana penyalahgunaan narkoba, pelanggaran lalu lintas, dan kenakalan remaja. “Kepolisian Negara Republik Indonesia sebagai pengemban fungsi keamanan dan ketertiban bersama Dinas Pendidikan dan Pemkab/Pemkot telah membentuk Forum Kemitraan Polisi Masyarakat Sekolah. Hal itu sebagai terobosan kreatif dalam rangka menyelesaikan permasalahan yang melibatkan pelajar maupun antar sekolah,” jelas Kombes Pol Abioso Seno Aji SIK dalam sambutannya. Forum tersebut di dalamnya ada unsur Kepala Sekolah, Bhabinkamtibmas, para guru, komite sekolah serta para pelajar.
Apel besar tersebut diikuti oleh perwakilan pelajar SMP maupun SMA sederajat dari Kota Semarang, Kabupaten Semarang, Kabupaten Kendal, Kabupaten Demak, dan Kota Salatiga. Hadir pula unsur Saka Bhayangkara Polrestabes Seamrang dan Polres Semarang. Serta dihadiri oleh Bupati Semarang, Ketua DPRD Kabupaten Semarang, Kepala Dinas Pendidikan Kebudayaan Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Semarang, Forkompinda Kabupaten Semarang, Kapolres Salatiga dan Kapolres Demak.
Perwakilan peserta apel besar yang datang tampak membacakan ikrar pelajar pelopor tertib hukum. Dengan adanya ikrar ini, Kapolrestabes Semarang berharap pelajar bisa menjadi pelopor atau yang mengawali budaya saling menghormati dan menjaga kerukunan antar kawan maupun antar sekolah. “Narkoba di kalangan pelajar bisa saya katakan sangar sangat minim. Tapi tidak menutup kemungkinan setelah kecanduan akan mencari, ini menjadi tugas kita bersama,” tandas Kapolrestabes Semarang.
[Humas Polrestabes Semarang]
Exit mobile version