tribratanews.jateng.polri.go.id/ – Jalan nasional yang menghubungkan Tegal-Purwokerto di wilayah Ciregol Kecamatan Tonjong Kabupaten Brebes kembali ambles, menyusul hujan deras di wilayah tersebut sepanjang, Rabu lalu. Sehingga arus lalu lintas dari arah Tegal yang sebelumnya melalui jalur lama, dialihkan melalui jalur baru ciregol yang ada persis di bagian baratnya (baru).
Kasatlantas Polres Brebes Akp Arfan Zulkan S melalui Kaposlantas Bumiayu Aiptu Sus Gundhi Atmiko mengatakan, pengalihan jalur tersebut semula dilakukan oleh warga sekitar yang mendapati jalur lama amblas hingga membahayakan pengguna lalu lintas.
“Setelah kita lakukan pengecekan lokasi, didapati patahan pada badan jalan yang memanjang dari barat ke timur. Badan jalan amblas, hingga membahayakan dilalui karena berada tepat pada posisi menanjak,” ungkap Gundhi.
Sebelumnya, sejak dibangun jalan existing sepanjang sekitar 250 meter menyusul longsor yang terjadi pada April 2015 lalu, jalur ciregol dibagi menjadi dua yakni jalur baru untuk kendaraan dari arah selatan dan untuk kendaraan dari arah utara menggunakan jalur lama.
“Kondisi jalan baru dapat dilalui oleh kendaraan dua lajur, sehingga sementara ini bisa dilakukan pengalihan dari jalur lama yang rawan kembali amblas,” jelas Gundhi.
Meskipun tidak sampai menimbulkan kemacetan, namun pihaknya menghimbau kepada para pengguna kendaraan untuk meningkatkan kewaspadaan utamanya saat berada pada pertemuan dua lajur.
“Titik pertemuan berada pada posisi jalan menikung, karenanya perlu waspada terhadap kendaraan yang berasal dari arah berlawanan, untuk itu nanti akan kita pasang rambu peringatan” ingatnya.
Selain amblasnya badan jalan di jalur lama ciregol, pihaknya juga terus memantau perkembangan di jalan utama sepanjang wilayah Kecamatan Tonjong yang mengalami kerusakan parah.
“Dilokasi tersebut kerap terjadi perlambatan kendaraan akibat kondisi jalan yang rusak, selain itu juga kendaraan terutama truk yang mengalami kerusakan. Sehingga tidak jarang menimbulkan antrian kendaraan,” papar Gundhi.
Sementara itu Kepala UPT Dinas Perkejaan Umum wilayah Bumiayu Suharto mengatakan pihaknya telah mengecek lokasi kerusakan.
“Kondisinya cukup parah, sehingga kita akan sampaikan sebagai bahan laporan dan kordinasi kepada PU Provinsi maupun pusat. Mengingat keberadaan jalan yang merupakan jalur nasional, sehingga sangat perlu mendapat penanganan,” terangnya.
Jalan nasional yang menghubungkan wilayah Pantura dengan selatan Jateng ini, pernah mengalami kondisi serupa yang lebih parah sejak tahun 2012 dan juga pada tahun 2015. (Hms)