Giat OpsMitra Polisi

Aplikasi Panic Button Disosialisasikan ke Masyarakat Wonogiri , Klik Aplikasi Panic Button Polisi Akan Datang

Tribratanewspoldajateng.com – Polres Wonogiri Daerah Jawa Tengah, Perkembangan teknologi terutama di bidang informasi, memang memaksa pihak kepolisian untuk senantiasa melakukan inovasi-inovasi. Di antaranya dnegan menciptakan beberapa program yang berupa aplikasi android, sebagai upaya peningkatan pelayaan terhadap masyarakat, terutama di saat sedang mengalami ancaman tindak kejahatan.

Dan salah satu aplikasi yang saat ini dikembangkan oleh tim dari Polda Jawa Tengah adalah Panic Button. Yang memungkinkan masyarakat bisa mendapatkan bantuan dari pihak kepolisian, di saat dia sedang dalam bahaya. Yang mana caranya cukup dengan menekan tombol dalam aplikasi android, dan langsung terhubung ke kantor polisi terdekat, sehingga bisa langsung ditangani.

Aplikasi Panic Button sendiri adalah salah satu dari sekian aplikasi dalam system Smile Police yang diterapkan Polda Jateng. Aplikasi yang terhubung langsung dnegan GPS Polda Jateng ini, memungkinkan siapa saja untuk mengakses bantuan dari pihak kepolisian, melalui aplikasi yang diunduh dari handphone android. Sehingga dengan begitu pihak kepolisian bisa lebih maksimal dalam melayani masyarakat.

Karena itulah, pada Rabu (25/1) siang, team Smile Police dari Polres Wonogiri bersama Sabhara dan SPKT melakukan upaya sosialisasi aplikasi ini ke masyarakat. Di mana yang menjadi sasaran adalah para pedagang dan pembeli di beberapa pusat perbelanjaan. Yang mana selama ini merupakan kawasan yang berpotensi menjadi sasaran pelaku tindak kejahatan.

“Sekarang ini hampir semua orang sudah memakai Android. Karena itu dengan aplikasi ini, masyarakat terutama pedagang bisa dengan mudah menghubungi polisi, saat ada tindak kriminal,” terang Paur Humas Polres Wonogiri AIPDA Iwan Sumarsono mewakili Kapolres Wonogiri AKBP Ronald Rumondor.

Program sosialisasi ini sendiri akan terus dilakukan dan berlanjut ke beberapa kawasan yang lain. Karena tujuannya adalah agar masyarakat bisa tahu dan kemudian memanfaatkan aplikasi itu untuk mendukung terjaganya kamtibmas. Dan untuk kegiatan sosialisasi pada Selasa siang kemarin, sasaran yang dituju adalah Toserba Luwes, lalu toko emas Semar serta kantor BRI cabang Wonogiri.

“Sejauh ini tanggapan masyarakat sangat positif. Sehingga ke depan akan berusaha semaksimal mungkin untuk memanfaatkan aplikasi ini. Karena itulah, kegiatan sosialisasi ini akan terus kita lanjutkan ke beberapa wilayah yang lain. Supaya aplikasi ini bisa semakin dikenal masyarakat luas,” tegas Iwan

Adapun langkah – langkah yang dilaksanakan dalam pelaksanaan patroli dan sosialisasi Public Panic Button, di antaranya adalah:

Koordinasi dengan pimpinan / pemilik badan usaha untuk meminta waktu supaya di ijinkan melaksanakan sosialisasi di lokasi tempat usaha. Dengan koordinasi ini, maka giat yang dilaksanakan bisa efektif. Sebab seluruh elemen yang ada dalam tempat usaha itu bisa mengetahui program Smile Police.

Langkah berikutnya adalah proses sosialisasi sendiri. Yang mana di sini petugas mengenalkan figur-figur yang ada dalam aplikasi Smile Police, yang dalam hal ini adalah Public Panic Button. Di sini diharapkan, selain mengenal masyarakat juga semakin paham, sehingga bisa mengaplikasikan sistem ini dalam kehidupan sehari-hari.

Karena itulah, dalam langkah yang ketiga masyarakat dipersilahkan untuk langsung mencoba efektifitas aplikasi smile police ini. Di mana petugas juga menjelaskan bagaimana fungsi dan cara kerja dari aplikasi tersebut, terutama saat pemilik berada dalam kondisi terancam tindak kejahatan.

Dalam penjelasannya, petugas menunjukkan bagaimana cara mengoperasikan aplikasi ini. Pertama-tama yang perlu dilakukan adalah menginstal aplikasi Public Panic Button dari Google play. Lalu setelah terinstal, tinggal melakukan registrasi menggunakan email. Yang kemudian mengisi  identitas diri.

Setelah proses registrasi selesai, pemilik apliksi diwajibkan untuk mengisi nomor-nomor telephone dari orang-orang terdekat, yang bisa langsung tersambung, saat aplikaai ini dijalankan. Sebab saat tombol aplikasi ditekan, maka aplikasi ini akan mengirim sinyal berupa suara alarm kepada beberapa nomor yang didaftarkan. Yang menunjukkan bahwa si pemilik aplikasi sedang dalam bahaya.

Dan tak hanya terhubung ke nomer rekan dan kerabat, sinyal alarm tanda bahaya juga langsung tersambung dengan petugaa polisi terdekat. Sehingga mereka bisa langsung melakukan tindakan terhadap petunjuk tanda bahaya itu.

Selain itu, di sini petugas juga tak lupa menjelaskan terkait program anti thief charging. Yang memungkinkan pemilik handphone untuk melindungi hape mereka dari aksi kejahatan, saat sedang dicharge.

Dan dari seluruh rangkaian kegiatan sosialisasi ini, semua berjalan lancar tanpa adanya hambatan yang berarti. Yang menunjukkan bahwa masyarakat bisa menerima dengan baik program ini, untuk diaplikasikan sebagai bagian dari upaya mewujudkan kamtibmas. //(humas polres wonogiri).

Berita Terkait