Binkam

Gelar Aksi Damai, PMII Jepara Ajukan Tiga Tuntutan

Tribratanewspoldajateng.com – JEPARA- Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Jepara berserta Aliansi Mahasiswa Jepara melakukan aksi damai pada Senin (16-1-2017).

Dalam aksi ini jumlah massa sekitar 80 orang, dengan berjalan kaki serta perlengkapan berupa duplikasi keranda, baliho / pamlet dan pengeras suara.

Titik kumpul massa aksi bertempat di Sekretariat PMII Cabang Jepara Jalan KM Sukri yang juga digunakan sebagai tempat start.

Tuntutan yang diminta PMII cabang Jepara dan Aliansi Mahasiswa Jepara terhadap DPRD Jepara dan Pemerintah Kabupaten Jepara serta instansi terkait adalah menolak  tambahan penghasilan PNS 100℅ di Kabupaten Jepara, Penegakkan Perda pasar modern dan zonasi pembangunan di pantai.

Dalam aksi yang digelar di pelataran Kantor DPRD Kabupaten Jepara para demonstran membawa spanduk kertas dan duplikasi keranda mayat dengan bertuliskan toko modern sudah menggusur pasar kecil, nasib pasar tradisional, TPP (Tambahan Penghasilan Pegawai) menyakiti pegawai, hapuskan tambahan penghasilan pegawai, dan tolak kenaikan penghasilan pegawai.

Dan dalam orasinya, perwakilan demonstran menyampaikan aspirasi, diantaranya adalah :
a. Bahwa Plt Bupati Jepara telah membuat kebijakan untuk menaikan Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) 100%, padahal kinerja Pegawai tidak sesuai dengan aturan.

b. Izin pasar modern sudah tidak sesuai dengan aturan yaitu untuk jam beroperasinya ( seharusnya buka jam 10.00 wib akan tetapi sebelum dari jam yang telah ditentukan banyak yang sudah buka ), masih ada pasar modern yang perizinannya sudah habis akan tetapi tetap beropersi, batasi izin pendirian pasar modern karena pasar modern membuat pasar tradisional rugi.

c. Izin usaha yang berada di bibir Pantai supaya diperketat sesuai dengan aturan yaitu 100 m dari bibir Pantai agar Pantai Jepara bisa terjaga dari Pengusaha yang ingin mendirikannya.

Dikarenakan perwakilan dari anggota DPRD tidak dapat bertemu dan hanya ditemuai oleh Sekretaris Dewan, peserta aksi damai tersebut membakar ban sepeda motor dan kayu di depan pintu masuk Kantor DPRD Kabupaten Jepara.

Yang selanjutnya rombongan aksi damai longmarch menuju ke Kantor Bupati Jepara dan singgah di simpang Tugu Kartini Jepara dan berorasi tentang aspirasi yang disampaikan.

Pukul 13.55 WIB peserta aksi sampai di Kantor Kabupaten Jepara menyampaikan aspirasi yang diwakili oleh Ketua Korlap yaitu :
a. Untuk merevisi tentang kenaikan gaji TPP (Tambahan Penghasilan Pegawai) karena tidak sesuai dengan kinerja pegawai.

b. Bahwa pelayanan Rumah Sakit belum maksimal, kasus penyakit HIV Jepara peringkat ke 5 se Jawa Tengah, tingginya kasus gizi buruk balita 2016 sejumlah 141 kasus.

c. Prioritaskan PAD (Pendapatan Asli Daerah ) untuk kebutuhan kesehatan, pendidikan serta kesejahteraan masyarakat.

d. Membentuk Tim SABER PUNGLI (Sapu Bersih Pungutan Liar) di Kabupaten Jepara demi meminimalisir pungutan liar dan praktik penyalahgunaan jabatan.

e. Bahwa Bpk. Plt. Bupati Jepara menjabat sementara akan tetapi membuat kebijakan yang luar biasa yaitu menaikkan Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP).

Dalam aksi damai di Kantor Bupati Jepara, puluhan peserta aksi damai juga meluapkan kekecewaanya dengan membakar ban sepeda motor bekas dan kayu karena pejabat yang dimaksud tidak bisa menemuai secara langsung.

Selama aksi damai berlangsung dengan aman dan lancar dengan pengamanan dan pengawalan dari Polres Jepara bersama unsur terkait lainnya.

Kapolres Jepara AKBP M Samsu Arifin SIK MH menyampaikan terima kasih yang setinggi – tingginya kepada para para mahasiswa yang senantiasa menjaga kedamaian dan ketentraman dalam melaksanakan orasinya.

“Saya sangat berterima kasih dan mengapresiasi sikap para mahasiswa yang lebih tertib dalam menjalankan orasinya, mereka tidak anarkhis dan tidak menutup akses jalan, walau sempat membakar ban bekas namun semuanya dapat berjalan dengan aman, tertib dan lancar seperti yang kami harapkan,” pungkasnya.

 

Berita Terkait