Tribratanewspoldajateng.com – Dari menjelang pagi Kabupaten Kudus sebagian besar wilayahnya diguyur hujan deras, akan tetapi kegiatan masyarakat tetap berjalan seperti biasanya.
Demikian juga yang dilakukan oleh bapak Yatono , 65 tahun, tani, desa Jurang RT 02/05 Gebog Kudus (saksi I) dan bapak Maskan, 65 tahun, tani, desa Jurang RT 04/04 Gebog Kudus (saksi II) sebagai klethek tebu melakukan kegiatan rutinnya.
Sekitar pukul 06.00 WIB dalam cuaca hujan Yatono dan Maskan berangkat dari rumahnya untuk membersihkan daun tebu kering (klethek tebu) yang disewanya, tepatnya diarea persawahan belakang pabrik PR Sukun turut desa Jurang RT 04/03 Gebog Kudus.
Sekitar jam 09.45 WIB kedua saksi dikagetkan dengan bau busuk yang menyengat, kemudian kedua saksi mencari pusat dari bau busuk , betapa kagetnya kedua klethek tebu tersebut ternyata bau busuk itu berasal dari mayat yang sudah membusuk.
Kemudian kedua saksi (Yatono dan Maskan) lari menuju ke pos penjagaan Sukuntex untuk melaporkan adanya mayat ditengah tebu yang membusuk.
Selanjutnya petugas jaga Satpam Sukuntex melaporkan kejadian ini ke Polsek Gebog.
Setelah menerima laporan kejadian tersebut Polsek Gebog dipimpin Kapolsek Gebog AKP MUHAIMIN beserta anggotanya sebanyak 10 (sepuluh) berikut Kanit Reskrim, Kanit Intelkam dengan cepat mendatangi TKP penemuan mayat.
Sesampai di TKP Kapolsek mengecek langsung ke TKP adanya penemuan mayat, ternyata benar adanya ditengah kebun tebu yang berjarak kurang lebih 25 meter dari jalan desa belakang pabrik PR Sukun, ditemukan mayat yang sudah membusuk.
Kapolsek Gebog langsung berkoordinasi dengan Sat Serse Polres dan Dinas Kesehatan untuk olah TKP.
Selang beberapa menit Sat Reskrim Polres Kudus terdiri dari team Inafis dan anggota opsnal , yang dipimpin langsung oleh Kasat Serse AKP Kurniawan Daeli S.I.K dan Team Medis dari Puskesmas Gribig dipimpin dr Kusd tiba di TKP dan mengadakan olah TKP.
Belum ada keterangan resmi sebab-sebab kematian, baik dari Kasat Serse maupun Team Medis, akan tetapi mayat yang diketemukan dalam keadaan membusuk dan tidak ada identitas korban yang tertinggal.
Ciri-ciri korban memakai kaos hitam, celana jean warna biru merk black one , celana dalam warna abu-abu merk nike, tinggi kira-kira 165 cm, memakai anting karet di telinga kanan,memakai kalung dari monel, dan terdapat dompet warna coklat disaku celana belakang sebelah kiri dan mayat sudah dalam keadaan sulit dikenali karena sudah berbelatung, tinggal tulang dan kerangka.
Dalam waktu singkat ratusan masyarakat berbondong-bondong mendatangi TKP untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi, salah satu warga yang datang TKP adalah Bapak Jamaah, 60 tahun, buruh, desa Gondosari RT 06/03 Kecamatan Gebog Kudus.
Bapak Jamaah baru 3 (tiga) hari dirumah yang sebelumnya berada di Jakarta untuk bekerja dilapori oleh istrinya Jamainah, 53 tahun bahwa anaknya yang bernama Yusnul Hana alias Joko, 20 tahun, buruh, islam, desa Gondosari RT 06/03 Gebog Kudus kurang lebih hampir 3 pekan tidak pulang rumah.
Setelah mengetahui ciri-ciri korban Bapak Jamaah, melaporkan kepada Kepolisian bahwa ciri yang ada pada korban hampir sama dengan ciri anaknya yang tidak pulang selama ini.
Saat ini korban masih berada di RSU Kudus, direncanakan diambil oleh pihak keluarga pada sore ini.
Kasus ini masih dalam penyelidikan Sat Reskrim Polres Kudus dan Polsek Gebog yang dipimpin langsung oleh Kasat Reskrim Polres Kudus dan Kapolsek Gebog.